Level Trader Saham
Oleh: Keneisha
Level seorang trader saham berangsur-angsur berubah seiring dengan peningkatan kemampuan analisa dan perkembangan mental sebagai seorang trader.
Lima Level Trader Saham
Lima level yang idealnya dialami trader saham.
1. Growth Investor,
2. Trend Following Trader,
3. Swing Trader,
4. Day Trader,
5. dan Intraday Trader.
Investor pemula yang baru terjun ke pasar modal menjadi seorang Growth Investor terlebih dulu.
Di level pertama ada growth investor yang berguna untuk melatih kedisiplinan dalam berinvestasi dengan melakukan pembelian saham secara rutin dalam periode waktu tertentu.
Level selanjutnya ada Trend Following Trader yang menginisiasi pembelian saham saat harga sudah mulai bergerak dengan kecenderungan naik (uptrend).
Strategi yang digunakan adalah dengan menggunakan strategi teknik Alligator trading system atau profitunity trading dan metode harmonic patterns, Periode trading dengan strategi ini bisa dalam hitungan hari atau beberapa minggu atau bulan.
Level ketiga adalah Swing Trader, yang memanfaatkan naik turunnya harga saham sebagai area jual beli. Senjata yang digunakan Swing Trader adalah chart daily atau weekly, menggunakan rasio-rasio Fibonacci untuk memperoleh titik support disingkronkan dengan bolliger band, garis trend, lorong channel, moving average 20, dan indikator RSI CCI. Periode trading bisa dalam hitungan hari , overnight atau dalam periode satu minggu.
Level berikutnya adalah Day Trader memanfaatkan News, aksi korporasi seperti right issue, yg ditandai dengan eforia market dan lonjakan harga dan volume untuk jual beli dalam jangka pendek harian, indikator yang dipakai teknikal, bandarmologi, dan tape reading, Trader jenis ini sering melakukan pembelian saham pada pagi hari 15 menit setelah pasar dibuka, atau ketika sore hari untuk dijual pada besok paginya (overnight), dengan target keuntungan antara 3% - 5% atau lebih, mungkin bisa sampai Auto reject atas (ARA), Kriteria yang digunakan oleh Day Trader antara lain, lonjakan volume, analisa perubahan bid ask, kenaikan harga yang signifikan, dan akumulasi bandar.
Level tertinggi adalah Intraday Trader atau Scalper, yang memanfaatkan volatilitas harga atau swing harga naik turun dalam satu hari. Level ini hampir mirip dengan Day Trader, hanya saja time frame-nya lebih singkat, yaitu hitungan beberapa menit dan beberapa jam saja. Target keuntungannya sangat tipis antara 0,5% – 2% tapi frekuensi trading-nya tinggi, dan dengan jumlah lot yang besar (scalping) , bahkan bisa menggunakan fasilitas margin, sehingga mendapatkan akumulasi keuntungan dari beberapa transaksi yang dilakukan hanya dalam beberapa menit saja dalam satu hari tersebut.
Setelah mencapai target keuntungan, Intraday Trader akan segera menjual sahamnya lalu mencari target saham lainnya untuk diperdagangkan. Indikator yang biasanya digunakan adalah news, teknikal dengan minute chart dan hourly chart.
Nah, di level berapakah sekarang anda berada ?
0 komentar:
Posting Komentar