Selasa, 25 Juli 2023

Pelajaran  yang saya pelajari sejak awal sampai akhir di pasar saham adalah bahwa tidak ada yang baru satupun di pasar saham, apapun yang sudah terjadi di pasar saham hari ini telah terjadi hari sebelumnya dan akan terjadi lagi di keesokan harinya, dan saya selalu mengingat kejadian itu. 

Saya sudah berhasil mengingat kapan waktunya pasar bergerak dan bagaimana itu terjadi. 

Saya memanfaatkan teori saya tersebut untuk mencetak profit di pasar saham.

_Jesse Livermore._

Selasa, 11 Juli 2023

Ilmu midas 


Pada pertengahan bulan Februari 2023, penulis membagikan sedikit ilmu tentang prinsip-prinsip value investing ala Lo Kheng Hong,  yang sudah penulis terapkan di pasar saham, baik pengetahuan dari sisi teknikal maupun fundamentalnya.

Pada bulan bulan tersebut Februari, April mei, sampai Juni 2023, pasar dilanda kejenuhan yang luar biasa, karena pasar bergerak sideways dengan kencenderungan terus menurun, dan begitu terus berlarut larut.

Sebagian trader saham banyak yang gak tahan, akhirnya saham-saham yang dalam portofolio banyak yang nyangkut di harga tinggi, lupa mengaverage atau bahkan sudah cut loss dengan menerima kerugian yang besar, karena galaw terombang ambing pasar yang bergerak mendatar.

Bulan Juli ini baru bisa terbukti bahwa ilmu contrarian yang diterapkan oleh Bapak LKH, mengalami keuntungan yang luar biasa, saham saham dalam keranjang value inves seperti CFIN GJTL BMTR TBLA saham tersebut sering penulis sebut dalam grup, selain saham-saham lain yang juga tidak dimiliki oleh LKH yang sering penulis sebut, mengalami kenaikan yang luar biasa, saham CFIN sampai saat penulis menulis tulisan ini naik +68% dalam satu bulan ini, itupun belum dengan tambahan deviden yield sebesar 20% yang ia bagikan.

Saham saham dalam keranjang value investing juga bernasib sama, naik dengan kenaikan yang luar biasa, dalam sebulan ini GJTL mengalami kenaikan +44%, BMTR +17%, seperti kita tau saham CFIN ini pernah masuk dalam keranjang penulis, karena penulis juga melihat potensinya yang luar biasa, penulis dulu mengakumulasinya ketika harganya masih di kisaran 300 rupiah per lembar sahamnya, hari ini ketika penulis menulis tulisan ini harga saham CFIN nyaris di angka 700 rupiah per lembar sahamnya.

Apa yang bisa kita pelajari disini ?

Banyak yang kita bisa pelajari disini, terutama dengan manajemen portofolio kita saat pasar sedang dilanda kelelahan yang luar biasa di 5 (lima) bulan sebelumnya, sebelum pasar memasuki bulan Juli 2023, masihkah kita sabar mengakumulasi saham saham yang sudah kita pilih dan analisa dalam fundamentalnya ?

Masih sabarkan kita mengamati perkembangan saham ketika pasar dilanda kejenuhan yang luar biasa ?

Manajemen casflow sangat penting, juga kesiapan mental kita menghadapi adu lari marathon yang melelahkan di 5 (lima) sebelumnya, masa tanam 5 (lima) bulan akhirnya dibayar lunas pada bulan panen Juli ini

Ibarat pepatah kuno, 5 bulan berakit rakit dahulu, akhirnya bulan Juli ini kita cuan kemudian !







Jumat, 27 Januari 2023



Gaji tidak bisa dibandingan dengan saham, karena investasi saham berbunga majemuk, perolehan return terus bertumbuh setiap waktu, dikarenakan bertambahnya modal sebagai konsekwensi keuntungan yang disebabkan naiknya laba perseroan, atau kenaikan capital gain.

Bila bulan ini kita menerima gaji 10juta per bulan, bulan depanpun kita memperoleh gaji yang sama sebesar 10juta, walaupun kita berusaha mati matian bekerja dari pagi sampai malam, kecuali perusahaan bersedia memberikan uang tambahan lembur buat kita, atau melihat kerja keras kita sehingga kita memperoleh kenaikan karir sehingga bisa meningkatkan gaji.

Hebatnya di Investasi saham keuntungan tersebut bertambah secara otomatis berdasar atas pertumbuhan bunga majemuk, pertumbuhan bunga majemuk tahunan disebut CAGR Compund anual grouwth rate, angka CAGR seorang investor kawakan seperti Warrent Buffet adalah 23% untuk periode 55 tahun terakhir, sedangkan Lo Kheng hong berada di angka 46%.

Artinya modal plus bunga (profit) terus bertumbuh setiap tahun, dan bila bulan ini misalkan kita memperoleh profit 10juta dari investasi saham, maka dalam teori horizon investasi jangka panjang, sebagai perumpamaan, bulan berikutnya ditambahkan lagi 102 juta, dan bulan berikutnya 104,04 juta, begitu seterusnya karena modal kita terus bertambah seiring dengan bertambahnya profit.

Makanya tak heran investor bertambah kaya sedangkan karyawan yang jujur kesejahteraannya segitu gitu juga, malah makin terhimpit karena inflasi yang terjadi setiap tahun.





Level cut lossnya di berapa pak ?

Pertanyaan menggelitik, dalam hati belum apa apa koq sudah berfikir untuk cut loss ? 

Apa tidak lebih baik di tanyakan, level strong supportnya di berapa ? Kliatannya lebih bijak karena kita bisa mengantisipasi sampai level berapa harga bisa turun, sehingga kita bisa mengatur pembelian saham tidak dalam jumlah banyak sekaligus di satu harga, tetapi bisa mengantisipasi dengan dana yang sudah disiapkan bila harga turun ke level yang diidam-idamkan di level strong support.

Pembelian saham dalam jumlah banyak dengan menerapkan stop loss di satu harga ibarat permainan judi roulette, bila menang untung besar, bila kalah matilah kita. Investasi ataupun trading saham bukan judi roulette kita bisa mengatur pembelian saham yang sudah kita analisa dulu fundamentalnya secara bertahap, atau lebih simpelnya, ditabung.

Terlalu mudah cut loss membuat modal terkuras habis, disamping kita menanggung kerugian fee jual beli, kitapun menanggung kerugian yang tidak sedikit, belum lagi mental kita yang pastinya down setelah cut loss.

Seperti quotenya Engkong WB, Rule No 1: never lose money. Rule No 2: never forget rule No 1. Artinya tidak semudah itu kita cut loss menghilangkan uang yang kita investasikan, kita harus menjaganya apapun strateginya.

Cut loss memang perlu, tapi tak sesimpel itu memutuskannya, kadang harga memang hit level cut loss, tapi di penutupan harga naik kembali, trader yang menggunakan automatic cut loss atau smart save, akan terkena jebakan bandar ini, dibandingkan trader yang melakukannya secara manual.

Fikiran cut loss juga menciptakan negatif thinking dalam berinvestasi, karena bila kita cut loss sesederhana ketika harga sudah hit level cutloss pada jam perdagangan, padahal level support masih jauh, bukannya artinya kita tidak yakin prospek perusahaan yang kita beli ?

Cut loss dlm ilmu teknikal baru bisa dilakukan bila harga turun diiringi dengan volume tinggi, harga yang turun tanpa diiringi volume dalam ilmu yang sama, yaitu ketika harga turun volume turun, artinya dikemudian hari harga akan naik, ini yang strateginya sering digunakan oleh para trader contrarian.

Bijak menggunakan ilmu cut loss, semakin jarang anda cut loss, tetapi portofolio tetap aman sejahtera, artinya pengalaman dan tingkat keilmuan anda sudah makin mumpuni.




Minggu, 22 Januari 2023


KULIAH WA 

The principles of Lo Kheng Hong and my application to the stock market

Prinsip-prinsip Lo Kheng Hong dan penerapan saya di pasar saham.

*Sabtu, 18 Februari 2023*

* bisa tanya jawab


Di Grup WA 
Alligator EDUCATION



Minggu, 27 Februari 2022

 


Level Trader Saham

Oleh: Keneisha

Level seorang trader saham berangsur-angsur berubah seiring dengan peningkatan kemampuan analisa dan perkembangan mental sebagai seorang trader. 

Lima Level Trader Saham

Lima level yang idealnya dialami trader saham.

1. Growth Investor, 

2. Trend Following Trader, 

3. Swing Trader, 

4. Day Trader, 

5. dan Intraday Trader. 

Investor pemula yang baru terjun ke pasar modal menjadi seorang  Growth Investor terlebih dulu. 

Di level pertama ada growth investor yang berguna untuk melatih kedisiplinan dalam berinvestasi dengan melakukan pembelian saham secara rutin dalam periode waktu tertentu.

Level selanjutnya ada  Trend Following Trader yang menginisiasi pembelian saham saat harga sudah mulai bergerak dengan kecenderungan naik (uptrend). 

Strategi yang digunakan adalah dengan menggunakan strategi teknik Alligator trading system atau profitunity trading dan metode harmonic patterns, Periode trading dengan strategi ini bisa dalam hitungan hari atau beberapa minggu atau bulan.

Level ketiga adalah Swing Trader, yang memanfaatkan naik turunnya harga saham sebagai area jual beli. Senjata yang digunakan Swing Trader adalah chart daily atau weekly, menggunakan rasio-rasio Fibonacci untuk memperoleh titik support disingkronkan dengan bolliger band, garis trend, lorong channel, moving average 20, dan indikator RSI CCI. Periode trading bisa dalam hitungan hari , overnight atau dalam periode satu minggu.

Level berikutnya adalah Day Trader  memanfaatkan News, aksi korporasi seperti right issue, yg ditandai dengan eforia market dan lonjakan harga dan volume untuk jual beli dalam jangka pendek harian, indikator yang dipakai teknikal, bandarmologi, dan tape reading,  Trader jenis ini sering melakukan pembelian saham pada pagi hari 15 menit setelah pasar dibuka, atau ketika sore hari untuk dijual pada besok paginya (overnight), dengan target keuntungan antara 3% - 5% atau lebih, mungkin bisa sampai Auto reject atas (ARA),  Kriteria yang digunakan oleh Day Trader antara lain, lonjakan volume, analisa perubahan bid ask, kenaikan harga yang signifikan, dan akumulasi bandar.

Level tertinggi adalah  Intraday Trader   atau Scalper,  yang memanfaatkan volatilitas harga atau swing harga naik turun dalam satu hari. Level ini hampir mirip dengan Day Trader, hanya saja time frame-nya lebih singkat, yaitu hitungan beberapa menit dan beberapa jam saja. Target keuntungannya sangat tipis antara 0,5% – 2% tapi frekuensi trading-nya tinggi, dan dengan jumlah lot yang besar (scalping) , bahkan bisa  menggunakan fasilitas margin,  sehingga mendapatkan akumulasi keuntungan dari beberapa transaksi yang dilakukan hanya dalam beberapa menit saja dalam satu hari tersebut.

Setelah mencapai target keuntungan, Intraday Trader akan segera menjual sahamnya lalu mencari target saham lainnya untuk diperdagangkan. Indikator yang biasanya digunakan adalah news, teknikal dengan minute chart dan hourly chart. 

Nah, di level berapakah sekarang anda  berada ?

Senin, 22 Februari 2021

 


Tape Reading


Dalam applikasi-nya di dunia trading teknik visualisasi ini kita kenal dengan TAPE READING (rekam jejak trading). Dalam tape reading ini sebenarnya kita membedah aktifitas otak BD.

Ibaratnya ini adalah EEG (Electro Enchepalography) brain imaging bagi dokter syaraf untuk mengetahui aktifitas otak pasien.

Di dalam kegiatan tape reading inilah kita kemudian membuat "photocopy" kegiatan otak BD ke dalam otak kita. Kita menciptakan route neuron2Â yang persis sama sebagaimana yang ada di otak BD.

Bisakan Tape reading ini dipelajari?

Saya yakin bisa. Membedah chart ke dalam satuan terkecil dan menginternalisasikannya ke dalam otak kita merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan.

Aplikasi di bidang lain misalnya bagi para pesenam tingkat olimpiade akan menggunakan teknik visualisasi ini untuk menginternalisasi dan membuat
"otomatisasi" gerakan2 rumit di udara sebelum tubuh mereka benar2 melaksanakannya.

Saya teringat seorang Ratu Kecantikan se-jagad ketika menjawab pertanyaan dalam sebuah wawancara tentang bagaimana dia bisa begitu percaya diri dan alami sepanjang kontes. Dia menjawab dengan kalem, "Saya telah melakukan semua ini RIBUAN KALI dalam otak saya."

Nah.... Pengin jadi trader sehebat para master? Pelajari jejak trading mereka dengan memelototi chart yang mereka gambar buat kita....

statistik web

Flag Counter
Diberdayakan oleh Blogger.

Buku Penulis

ALLIGATOR TRAINING EVENT

ALLIGATOR TRAINING EVENT

PUBLIC CHANNEL

FACEBOOK GROUP

WA PREMIUM