Kesempatan tak pernah datang dua kali, seumur hidup penulis dari kecil hingga dikaruniai anak dua, belum pernah penulis mengalami kejadian seekstrim ini, anak-anak sekolah di rumah, satu satunya yang pernah menghalangi penulis pergi ke sekolah ketika penulis masih SD, adalah ketika gunung galunggung meletus sehingga akhirnya sekolah diliburkan.
Sesuatu yang tidak kelihatan tetapi berakibat luar biasa, kantor-kantor di liburkan, anak-anak sekolah online, mal-mal tutup walau akhirnya sekarang buka kembali sebari menerapkan protokol kesehatan.
Di dunia investasi ini yang dinamakan CRASH atau krisis, krisis moneter yang mengguncang perekonomian Indonesia sepanjang hidup penulis yang terdasyat adalah di tahun 1998, kemudian tahun 2008, dan kemudian ini 2020, ya tahun ini, Indeks harga saham gabungan meluncur deras dari level 6600 ke level 3900 atau turun sekitar -40%.
Kondisi ini mungkin tidak akan terjadi kembali dalam 10 sampai 20 tahun kedepan, krisis tahun 1998 dan 2008 menciptakan peluang munculnya orang orang kaya baru dari investasi saham dan investasi jenis lainnya seperti property, dollar AS, dan emas, dari cerita pengalaman para senior senior investor seperti LKH, mereka berhasil memperoleh kekayaan fantastis pada saat krisis.
LKH membeli saham UNTR pada 1998 saat harganya Rp 250 per saham. Ia menjualnya 6 tahun kemudian pada harga setara dengan Rp 15.000 (saham UNTR sudah mengalami stock split dan bonus), menikmati keuntungan 5.900 persen! Atau rata-rata hampir 100 persen setahun dalam jangka waktu 6 tahun. Lo Kheng Hong menginvestasikan Rp 1,5 milyar untuk membeli 6 juta saham UNTR. Enam tahun kemudian, dia memperoleh Rp 90 milyar dari penjualan saham tersebut.
Kesempatan ini mungkin tidak akan terulang kembali dalam 20 tahun kedepan, penulis yakin anda akan menyesal tidak membeli lebih banyak lagi pada saat ini, orang orang kaya baru akan bermunculan setelah kondisi krisis ini berakhir, dan mungkin anda adalah salah satunya.
0 komentar:
Posting Komentar