Sabtu, 13 Oktober 2018

 Image result for perang dagang


Perang sebetulnya jalan terakhir untuk menyelesaikan masalah, orang pintar dan cerdas memenangkan perang dengan tidak berperang. Seperti master of war the legend  Sun Tzu pernah berkata, Kemenangan perang yang sesungguhnya adalah dengan tidak berperang.

Layaknya perang dagang antara Tiongkok dan Amerika, atau perang dagang antara negri Turki dan Amerika, bukan hanya kedua negara menjadi korban, tetapi efek buruknya merambah kawasan Asia - Pasifik, termasuk Indonesia.

Jatuhnya nilai tukar negara negara emerging market, Argentina, Turki, Venezuela, termasuk negara kita Indonesia, meruntuhkan harapan pulihnya negara berkembang seperti Indonesia yang mulai  merangkak maju dari keterpurukan sejak krisis ekonomi yang menerpa Asia Tenggara pada tahun 1998.

Masih ingat dalam ingatan kita sistem ekonomi liberal kapitalisme ini berulang kali menyajikan kepahitkan krisis financial tahun 2013 dan 2015, kala itu hampir semua negara, utamanya Eropa, dan Amerika berusaha saling bahu membahu membantu negri Yunani yang sudah sekarat di bibir jurang kebangkrutan

Saat krisis mulai pulih,  Amerika lupa, krisis suprime yang penah menerpa negri mereka tahun 2008, tak puas dengan lambatnya kebangkitan ekonomi mereka, koboi Amerika mengajak Tiongkok  untuk berperang ekonomi secara terbuka, isyu perang dagang kemudian mengemuka, yang seyogyanya tak pernah perlu.

Dunia yang berada di bawah bayang-bayang keperkasaan ekonomi Tiongkok, tampaknya mulai membikin gerah negri paman sam, dan......... Amerika memulai, Tiongkok membalas.

Perang dagang sungguh merugikan, ibarat perang yang sesungguhnya, kehancuran ekonomi akan terjadi di kedua belah pihak, baik pihak yang menang maupun yang kalah.

Di saat perang dagang mengemuka, dunia dikejutkan dengan surplusnya ekspor Tiongkok ke Amerika, tampaknya sektor riil lebih realistis menghadapi kenyataan kebutuhan ekonomi kedua negara.

Dunia termasuk Indonesia kini tengah menghitung berapa besar kehancuran ekonomi  yang akan terjadi akibat perkelahian dua raksasa ekonomi Dunia, ibarat dua Gajah Bertarung, sang pelanduk  akan mati di tengah-tengahnya.


Ditulis oleh Keneisha

Join Alligator Trader WA group for Free by click this link

http://bit.ly/AlligatorTrader

Related Posts:

  • Waktu terbaik belajar saham pada saat kondisi bearish Waktu terbaik belajar saham pada saat kondisi bearishpenulis : Keneisha Judul tulisan di atas sudah penulis tulis berulang kali di grup ini, waktu terbaik adalah saat sekarang ini saat pasar sedang dilanda prahara Pemilu… Read More
  • INTUITIF TRADER INTUITIF TRADER Intusi dalam diri trader tidak umum diakui sebagai strategi trading, tetapi banyak trader pas dengan pendekatan intusi ini. Intuisi memanfaatkan model pemrosesan informasi non-sekuensial", atau, dengan kata… Read More
  • Kontrarian Trading   Kontrarian Trading Tidak heran jika lebih dari 95% trader saham kehilangan uangnya terus menerus, karena hampir mayoritas trader mengunakan prinsip analisa teknikal yang sama dan serupa. Mereka… Read More
  • THE GOLDEN RATIO   Berdasarkan buku The Art of Computer Programming karya Donald E. Knuth, barisan ini pertama kali dijelaskan oleh matematikawan India, Gopala dan Hemachandra pada tahun 1150, ketika menyelidiki berbagai kemungkin… Read More
  • BIksu dan kayu bakar Biksu dan kayu bakar Ada sebuah vihara terletak di puncak bukit. Vihara ini terkenal dengan para biksunya yang memiliki tingkat spritual tinggi. Baru baru ini, mereka memilih kepala vihara baru sebagai pemimpin spritual… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

statistik web

Flag Counter
Diberdayakan oleh Blogger.

Buku Penulis

ALLIGATOR TRAINING EVENT

ALLIGATOR TRAINING EVENT

PUBLIC CHANNEL

FACEBOOK GROUP

WA PREMIUM