Minggu, 19 Mei 2019


Jailangkung Analisa ternikal

Oleh Keneisha

Analisa Teknikal untuk beberapa pemain baru di dunia saham dianggap sebagai ramalan dewa, analisa yang dianaligogikan permainan "Jailangkung", bertanya saham apa yang pasti akan naik besok, sementara sang Jailangkung menjawab lewat coretan teknikal, pandangan-pandangan subjektif seorang  pelaku pasar terhadap bentuk pola teknikal saham yang akan menuju titik tertentu dipilah secara parsial, tanpa memperhatikan kondisi makro dalam hal ini IHSG secara keseluruhan.

Okelah...Saham-saham tertentu, seperti saham gorengan atau saham yang baru IPO memang tak sesuai dengan arah IHSG secara keseluruhan, alasan utamanya adalah belum selesai sudah proses distribusi kepada investor ritel, saham yang berjumlah lebih dari 1 Millar lembar proses distribusi kepada investor ritel memerlukan waktu kurang lebih 6 bulan, karena mayoritas sahamnya masih di kantong underwriter.

Untuk pemula saham saham tersebut tidak penulis sarankan, karena memang belum ada data historis pergerakan harga sebelumnya, serta kebanyakan saham saham tersebut memiliki PER PBV yang sudah sangat mahal, sehingga tak layak untuk di hold dalam jangka panjang, walaupun penulis tidak menafikan kemungkinan anda bisa mengeruk keuntungan besar di saham saham sejenis ini.

Subjektifitas Analisa Teknikal ini yang memenjara pikiran kita saham ABCD akan bertahan naik dan saham 1234 akan turun mengikuti target target coretan teknikal.

Di lain pihak, koreksi masif yang menimpa IHSG secara keseluruhan, akan membuat investor berfikir untuk keluar atau men-switch sahamnya, dengan kata lain investor menjual saham yang uptrend (dalam coretan teknikal) karena khawatir terkoreksi dan mulai membeli saham yang terkoreksi tajam, dan berfundamental baik untuk di hold dalam jangka waktu panjang, faktor manusiawi juga mesti diperhitungkan, seperti rasa khawatir saham yang sudah naik tinggi akan terkoreksi mengikuti pergerakan turun saham-saham yang sudah turun.

Subjektifitas juga dipengaruhi oleh saham apa yang sedang dipegang dan saham apa yang sudah dicut loss, kondisi emosi yang membuat saham dalam genggaman portofolio harus naik sedangkan saham yang sudah di cut loss harus turun.

Kondisi makro dalam naungan beruang atau kondisi bearish, akan memaksa saham saham yang belum turun banyak akan turun mengikuti pergerakan saham saham lain yang sudah turun tajam sebelumnya, pasar yang panik akan mengoreksi semuanya tanpa terkecuali, ibarat bola salju yang semakin kencang bergulir turun melibas semua yang ada tak terkecuali, termasuk rasionalitas analisa teknikal.

0 komentar:

Posting Komentar

statistik web

Flag Counter
Diberdayakan oleh Blogger.

Buku Penulis

ALLIGATOR TRAINING EVENT

ALLIGATOR TRAINING EVENT

PUBLIC CHANNEL

FACEBOOK GROUP

WA PREMIUM