Petrosea the next INKP ?
Oleh Keneisha
INKP INDY dan PTRO adalah tiga nama yang tidak lepas dari nama besar Lo Kheng Hong, bahkan kepemilikan PTRO bedasarkan data RTI adalah lebih dari 12% suatu jumlah yang cukup besar bila dikalikan dengan harga penutupan hari jumat besarnya dana yang di dekap LKH adalah sebesar 263 Milliar.
Berkat tangan dingin LKH hampir tak ada saham yang meleset perhitungannya, bahkan ketika namanya belum setenar saat ini, beliau sukses berinvestasi di saham RIGS MBAI dan UNTR.
PTRO beberapa bulan yang lalu sempat diisyukan akan membeli Delta Dunia Makmur (BUMA) , tapi ketika itu management enggan berkomentar lebih jauh tentang aksi korporasinya, ini akan menjadi nilai tambah kemungkinan aksi korporasi petrosea kedepannya.
Di September silam tersiar kabar PTRO telah mendivestasi PT Santan Batubara untuk berfokus kepada bisnis intinya sebagai kontraktor batu bara, apakah ini dananya akan dipakai guna mencari modal tambahan untuk membeli BUMA ? Masih tanda tanya.
Seperti kita ketahui PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), yang merupakan salah satu kontraktor tambang batu bara terbesar di Indonesia berdasarkan volume produksi, yang bisnis intinya sama dengan petrosea.
Berdasar perhitungan fundamental, dengan PBV yang masih 0.83x Petrosea berpotensi menuju harga fundamentalnya di level 2.400 per lembar sahamnya, berdasar catatan perbandingan PER sesama kontraktor batu bara.
Data yg cukup pesimis bila dibandingkan kontraktor pertambangan yang telah ada seperti DOID yg kinerjanya menurun, pe DOID adalah 10.5x bila berbanding lurus dengan earning yang dimiliki oleh DOID (walau DOID secara kinerja terus menurun) mestinya Petrosea dihargai 2.300 rupiah per lembar sahamnya, atau bila dibandingkan dengan UNTR mestinya petrosea dihargai 2.400 rupiah per lembar sahamnya, masih ada potensial return 7-10% dari nilai harga kewajarannya, palagi kinerja Petrosea berbanding terbalik dengan DOID, kinerja petrosea gemerlap di kuartal II tahun ini, ada kenaikan eps sebesar 4x lipat dibanding dengan kuartal pertamanya, otomatis investor akan berekspetasi positif terhadap kinerja kuartal selanjutnya.
Patut dicatat juga nilai buku Petrosea dengan kondisi USD saat ini adalah 2.560 rupiah, lebih tinggi dari harga penutupan jumat lalu 2.140 rupiah, pendapatan Petrosea di laporan keuangannya adalah dengan nilai USD ini berarti pelemahan rupiah tidak terlalu berdampak terhadap PTRO, malah akan semakin menambah pundi pundi laba di tubuh Petrosea.
Tulisan ini bersifat disclaimer, bukan ajakan untuk membeli, pelajari dan analisa kembali sesuai dengan karakter investasi anda.
Selasa, 21 Agustus 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar